Pernah tertera sebuah cerita
Kisah pujangga yang takluk pada sang putri
Hingga ditiap tarikan nafasnya menyiratkan kesetiaan
Pujangga itu aku
merasakan indahnya berkorban
dalam tinta kasihku membara
dibuai mimpi aku terlena
dititian sepi terpenjara ilusi
Aku terbang melintasi ruang
Dimana hanya ada kebahagiaan
Disitulah ku menjamahmu putri
meluapkan rasa haru biru
kita kemudian tertawa dalam simponi cinta suci
tapi
ternyata aku sendiri
dan hanya ditemani sepi
Aku kemudian mencarimu menelisik luasnya hati
Apakah Aku mimpi
benarkah cintaku sejati
Aku kembali tersenyum
ternyata kamu masih memeluku dengan senyumu
Biarlah
kita berpisah hakekatnya bersama
Walau jasad manusiaku mengatakan engkau bukan miliku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar